Jalur Angkutan Galian Gol C Resmi Direformasi: DPUPR Setujui Rute Jogonalan-Tegalsari

Terobosan penting dalam pengelolaan lalu lintas angkutan pertambangan hadir dari Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten. Dalam rapat koordinasi yang digelar pada Senin, 8 Desember 2025 di ruang rapat Dinas Perhubungan, usulan perubahan jalur angkutan galian golongan C akhirnya mendapat respon positif dari stakeholder terkait, terutama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Acara yang dimulai pukul 12.30 WIB ini menghadirkan berbagai pihak strategis mulai dari DPRD Kabupaten, Kepolisian Resort Klaten, Satuan Polisi Pamong Praja, para camat dari berbagai wilayah, hingga jajaran internal Dinas Perhubungan sendiri. Kehadiran lintas sektoral ini menunjukkan serius dan strategisnya langkah pemerintah daerah dalam mengatasi tantangan transportasi di kawasan pertambangan.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten, Supriyono, S.Sos., membuka rapat dengan menjelaskan latar belakang perlunya evaluasi menyeluruh terhadap jalur-jalur angkutan barang bahan tambang mineral bukan logam (MBLB) atau yang lebih dikenal dengan galian golongan C. Menurutnya, perkembangan pembangunan daerah yang semakin pesat menuntut adanya pengaturan ulang sistem transportasi yang lebih efisien dan aman bagi komunitas setempat.

"Kami memahami bahwa aktivitas penambangan adalah bagian penting dari ekonomi lokal, namun keselamatan infrastruktur jalan dan kenyamanan masyarakat harus tetap menjadi prioritas utama," ujar Supriyono dalam sambutannya.

Paparan mendalam dihadirkan oleh tim DPUPR yang menjabarkan kondisi aktual infrastruktur jalan di seluruh wilayah Klaten. Mereka melakukan analisis komprehensif terhadap berbagai rute yang diusulkan, mempertimbangkan tidak hanya aspek teknis jalan dan jembatan, tetapi juga dampak sosial terhadap zona permukiman dan sensitivitas lingkungan sekitar.

Dari sembilan usulan rute tambahan yang diajukan Dinas Perhubungan, DPUPR memberikan persetujuan khusus untuk rute pertama: Jogonalan-Ngering-Wedi-Gatak Grojogan-Bayat-Kalisogo-Cawas-Pakisan-Tegalsari. Rute ini sepanjang 24 kilometer dengan kondisi jalan yang dinilai sedang dan sudah dalam kondisi aspal maupun beton memenuhi standar minimal yang diperlukan.

"Rute pertama ini layak dioperasikan mulai tahun 2026 karena kondisi jalan dan infrastruktur pendukungnya sudah memadai untuk menopang beban angkutan galian golongan C," terang perwakilan DPUPR dalam presentasinya. Keputusan ini diambil setelah survei lapangan detail yang melibatkan tim teknis dari berbagai lembaga terkait.

Sementara itu, delapan rute usulan lainnya belum mendapat persetujuan operasional pada tahap ini. Beberapa rute dengan kondisi jalan rusak ringan hingga berat dijadwalkan untuk perbaikan atau rekonstruksi terlebih dahulu sebelum dapat ditetapkan sebagai jalur gol C secara permanen. DPUPR menetapkan timeline rekonstruksi yang terukur, dengan beberapa rute akan dipersiapkan untuk penetapan tahun 2027-2031 mendatang.

Keputusan strategis ini sejalan dengan komitmen Bupati Klaten untuk mewujudkan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan mengutamakan kelestarian aset jalan sambil tetap membuka peluang bagi pelaku usaha pertambangan lokal, Kabupaten Klaten membuktikan komitmen pada pembangunan yang seimbang antara aspek ekonomi dan pelestarian aset publik.

Tim Dinas Perhubungan yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengkoordinasikan berbagai kepentingan. Para pejabat dari level bidang hingga seksi aktif mengikuti setiap pembahasan untuk memastikan implementasi yang efektif di lapangan. Kehadiran mereka mencerminkan keseriusan dalam menjalankan tugas pengendalian lalu lintas dan operasional angkutan secara profesional.

Lebih lanjut, forum koordinasi ini juga menjadi sarana efektif bagi para camat dari wilayah yang termasuk dalam jalur angkutan untuk memahami secara langsung kebijakan dan implikasinya bagi komunitas mereka. Masukan dari tingkat grassroot ini menjadi penting untuk menyempurnakan implementasi di lapangan.

Keputusan untuk menyetujui rute Jogonalan-Tegalsari ini membuka harapan baru bagi pelaku usaha pertambangan yang selama ini menghadapi keterbatasan operasional. Akan tetapi, persetujuan ini juga diikuti dengan ketentuan ketat yang harus dipenuhi oleh setiap pengangkut. Angkutan hanya boleh beroperasi di luar jam 06.00 hingga 07.30 WIB, dan kendaraan harus memenuhi spesifikasi ukuran dan beban yang ditentukan, bukan jenis ODOL (over dimension over load).

Ke depannya, implementasi keputusan ini akan memerlukan koordinasi berkelanjutan antara Dinas Perhubungan, DPUPR, dan Kepolisian untuk memastikan ketaatan terhadap ketentuan yang telah ditetapkan. Sosialisasi kepada para pengangkut dan penambang akan menjadi kunci kesuksesan pelaksanaan kebijakan baru ini.

Bagi masyarakat yang memiliki keluhan atau ingin melaporkan pelanggaran terhadap implementasi kebijakan jalur angkutan galian golongan C, dapat menyampaikan aduan melalui aplikasi LaporMasBup dengan menghubungi WhatsApp 08567567333 atau 085712783670. Laporan masyarakat akan ditindaklanjuti secara serius oleh tim dinas untuk menjaga kualitas layanan dan keamanan lalu lintas yang optimal di Kabupaten Klaten.

Materi presentasi dan dokumen evaluasi truk gol C bisa diakses pada link berikut ini

--

(ace/dishubklt)