Perawatan Jaringan Kabel PJU Korosi: Dinas Perhubungan Lakukan Servis Komprehensif untuk Keandalan Sistem

Tim PJU Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten melaksanakan servis jaringan kabel penerangan jalan umum yang mengalami korosi di area Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah. Perawatan ini mencakup pembersihan, perlindungan anti-korosi, dan perbaikan koneksi untuk memastikan sistem penerangan tetap aman dan berkinerja optimal

Perawatan Jaringan Kabel PJU Korosi: Dinas Perhubungan Lakukan Servis Komprehensif untuk Keandalan Sistem
Perawatan Jaringan Kabel PJU Korosi: Dinas Perhubungan Lakukan Servis Komprehensif untuk Keandalan Sistem
Perawatan Jaringan Kabel PJU Korosi: Dinas Perhubungan Lakukan Servis Komprehensif untuk Keandalan Sistem

Kegiatan servis komprehensif jaringan kabel penerangan yang mengalami korosi di area Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah pada Jumat, 24 Oktober 2025 ini merupakan upaya preventif untuk mengatasi kerusakan akibat korosi dan memastikan sistem penerangan tetap aman, andal, dan memenuhi standar keselamatan kerja yang ketat.

Masalah Korosi pada Sistem Penerangan: Tantangan Utama di Iklim Tropis

Korosi adalah salah satu masalah paling serius yang dihadapi infrastruktur penerangan jalan umum di Indonesia, terutama di daerah dengan iklim tropis seperti Kabupaten Klaten. Iklim tropis dengan kelembaban tinggi, curah hujan tinggi, dan suhu ekstrem menciptakan kondisi ideal untuk proses korosi terjadi pada komponen logam.

Penyebab Korosi pada Jaringan Kabel PJU

Kelembaban Udara Tinggi – Udara lembab di Indonesia menyebabkan oksigen dan uap air bereaksi dengan permukaan logam (besi, tembaga, aluminium) membentuk lapisan oksida dan mengubah komposisi kimia permukaan.

Garam dan Polutan Udara – Terutama di area dekat pantai atau industri, partikel garam dan polutan di udara mempercepat proses korosi.

Kualitas Material Awal – Jika material kabel atau mounting yang digunakan bukan stainless steel atau material berkualitas tinggi yang tahan korosi, maka durabilitas akan lebih pendek.

Kurangnya Perawatan Rutin – Jika tidak dirawat secara berkala, lapisan pelindung akan menipis dan korosi akan semakin dalam menembus material.

Dampak Korosi Terhadap Sistem PJU

Penurunan Konduktivitas Listrik – Korosi pada kabel akan meningkatkan resistansi listrik, menyebabkan penurunan efisiensi transmisi daya dan peningkatan losses energi.

Risiko Kontak Listrik Longgar – Korosi pada terminal dan koneksi menyebabkan kontak menjadi longgar, dapat menyebabkan arc (percikan) dan overheating yang berbahaya.

Kerusakan Struktural – Korosi yang dalam dapat menembus permukaan kabel, mengurangi kekuatan mekanis kabel dan potensi putusnya kabel.

Gangguan Operasional – Sistem penerangan dapat mati secara tiba-tiba atau menyala-mati tidak teratur karena koneksi yang rusak.

Bahaya Keselamatan – Arc dan overheating dapat menyebabkan kebakaran atau bahaya keselamatan lainnya bagi masyarakat sekitar.

Proses Servis Jaringan Kabel Korosi: Langkah-Langkah Detail

Tim PJU Dinas Perhubungan melaksanakan servis dengan prosedur terstruktur dan standar keselamatan yang ketat:

1. Inspeksi dan Identifikasi Kerusakan Korosi

Tim melakukan pemeriksaan visual dan teknis menyeluruh:

Survey Lapangan – Mengidentifikasi lokasi-lokasi di mana korosi terlihat jelas pada kabel, terminal, atau mounting hardware.

Dokumentasi Fotografi – Mengambil foto kondisi sebelum perbaikan untuk dokumentasi dan analisis.

Pengukuran Tingkat Korosi – Menggunakan ultrasonic thickness meter atau visual inspection untuk menentukan seberapa dalam penetrasi korosi pada material.

Analisis Root Cause – Mengidentifikasi penyebab korosi (kelembaban, polutan, material berkualitas rendah) untuk mencegah pengulangan masalah.

2. Persiapan Keselamatan dan Penutupan Area

Langkah keselamatan prioritas:

  • Pemutusan Aliran Listrik – Panel PJU dimatikan untuk menghilangkan risiko kejutan listrik.

  • Lockout/Tagout – Area kerja ditandai dengan warning sign untuk mencegah pengguna lain mengaktifkan sistem.

  • Penggunaan Alat Kerja Tinggi – Menggunakan lift atau scaffolding dengan standar keselamatan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

  • Perlengkapan Keselamatan Pribadi – APD lengkap termasuk helm, rompi reflektif, sarung tangan khusus anti-korosi, dan peralatan keselamatan kerja di ketinggian.

3. Pembersihan Korosi (Derusting)

Tim melakukan penghilangan korosi secara mekanis dan kimia:

Metode Mekanis:

  • Scraping dan Brushing – Menggunakan sikat kawat, scraper, dan tools khusus untuk menghilangkan lapisan korosi dari permukaan kabel dan terminal.

  • Sandblasting – Pada area tertentu, mungkin digunakan sandblasting (penyemprotan pasir bertekanan) untuk membersihkan korosi yang dalam. Namun, ini hanya pada area yang tidak berisiko merusak isolasi kabel.

  • Grinding – Menggunakan rotary grinder untuk menghilangkan korosi yang tebal, terutama pada junction atau koneksi.

Metode Kimia:

  • Konversi Korosi – Menggunakan chemical converter yang bereaksi dengan oksida besi dan mengubahnya menjadi lapisan pelindung yang stabil.

  • Pembersih Dekontaminasi – Menggunakan solusi pembersih khusus yang aman untuk menghilangkan residu korosi dan kontaminan.

4. Inspeksi Pasca-Pembersihan

Setelah pembersihan:

  • Verifikasi Permukaan – Memastikan permukaan sudah bersih dari korosi dan siap untuk perlindungan baru.

  • Pemeriksaan Integritas Material – Memastikan material di bawah korosi masih dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan struktural yang serius.

  • Pengujian Kontinuitas Listrik – Menggunakan multimeter untuk memverifikasi bahwa koneksi listrik sudah baik dan tidak ada resistansi berlebihan.

5. Aplikasi Perlindungan Anti-Korosi

Setelah pembersihan, tim menerapkan perlindungan berlapis:

Lapisan Pertama - Primer Anti-Korosi:

  • Menggunakan primer berkualitas tinggi yang mengandung zinc phosphate atau epoxy resin.

  • Primer menciptakan barrier antara material dan lingkungan yang korosif.

  • Ketebalan aplikasi: 75-150 mikron tergantung kondisi material.

Lapisan Kedua - Top Coat Protektif:

  • Menggunakan polyurethane enamel atau epoxy topcoat untuk proteksi jangka panjang.

  • Warna standar: biasanya cokelat atau abu-abu untuk visible infrastructure.

  • Topcoat meningkatkan durabilitas perlindungan hingga 5-10 tahun.

Perlindungan Terminal Listrik:

  • Terminal logam diberi coating khusus yang non-conductive namun masih memungkinkan konektivitas listrik.

  • Menggunakan contact grease anti-korosi pada terminal untuk menjaga koneksi tetap optimal.

6. Perbaikan dan Penggantian Komponen Rusak Parah

Jika ada komponen yang sudah terlalu rusak:

  • Penggantian Kabel Segment – Jika bagian kabel tertentu sudah rusak parah, segment tersebut diganti dengan kabel baru berkualitas.

  • Penggantian Terminal dan Konektor – Terminal yang sudah terlalu terkorosi diganti dengan yang baru, dengan material stainless steel atau alloy tahan korosi.

  • Penggantian Hardware Mounting – Baut, mur, dan mounting bracket yang rusak diganti dengan stainless steel.

7. Pengujian Sistem Lengkap

Setelah selesai perbaikan:

Energisasi dan Uji Coba:

  • Sistem dihidupkan kembali secara bertahap.

  • Mengamati apakah lampu PJU menyala normal tanpa fluktuasi.

  • Melakukan uji coba durasi minimal 30 menit untuk verifikasi stabilitas.

Pengukuran Teknis:

  • Mengukur tegangan, arus, dan faktor daya untuk memastikan semuanya normal.

  • Menggunakan thermal imaging untuk deteksi area yang panas abnormally (indikasi koneksi longgar).

  • Pengukuran illumination untuk memastikan output cahaya masih sesuai standar.

8. Dokumentasi Lengkap

Tim membuat laporan teknis servis yang komprehensif:

  • Tanggal dan waktu servis

  • Deskripsi kondisi korosi sebelum perbaikan

  • Foto dokumentasi sebelum, saat, dan sesudah perbaikan

  • Jenis material pembersih dan perlindungan yang digunakan

  • Hasil pengujian teknis post-repair

  • Rekomendasi pemeliharaan berikutnya

  • Estimasi umur perlindungan anti-korosi

Pencegahan Korosi Jangka Panjang

Untuk mencegah korosi berulang, tim memberikan rekomendasi preventif:

Pemeliharaan Rutin:

  • Inspeksi visual setiap 3-6 bulan

  • Pembersihan debu dan kotoran dari kabel setiap 6-12 bulan

  • Aplikasi ulang grease anti-korosi pada terminal setiap 1-2 tahun

Perbaikan Drainase:

  • Memastikan area di sekitar tiang PJU tidak menggenang air

  • Memperbaiki sistem drainase yang rusak untuk mengurangi moisture retention

Upgrade Material:

  • Jika terjadi penggantian kabel atau hardware, menggunakan material berkualitas tinggi yang lebih tahan korosi

  • Pertimbangan untuk upgrade ke kabel berisolasi NYMCY atau PVC dengan proteksi yang lebih baik

Monitoring dan Dokumentasi:

  • Membuat basis data perkembangan kondisi kabel untuk setiap lokasi PJU

  • Melakukan predictive maintenance berdasarkan trend data kondisi

Komitmen Dinas Perhubungan terhadap Infrastruktur Berkelanjutan

Servis jaringan korosi di area Jomboran menunjukkan komitmen Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten dalam menjaga infrastruktur penerangan publik tetap berkinerja optimal melalui pendekatan maintenance yang proaktif dan scientific.

Ke depannya, Dinas Perhubungan akan terus:

  • Memperluas program inspeksi korosi ke seluruh lokasi PJU

  • Menerapkan protokol pembersihan dan perlindungan anti-korosi yang konsisten

  • Menggunakan material berkualitas tinggi tahan korosi dalam setiap upgrade atau penggantian

  • Meningkatkan frekuensi pemeliharaan preventif di area dengan risiko korosi tinggi

  • Melakukan penelitian dan development untuk inovasi proteksi anti-korosi yang lebih baik dan sustainable

(ace/dishubklt)

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0